Bismillahirrahmaanirrahiim Laa haula walaa quwwata illaa billah

Senin, 23 Juli 2012

KEHARUSAN MENUNTUT ILMU

      Ilmu hal yang paling urgen dalam kehidupan, karena dengan ilmu orang akan bahagia. Orang yang berilmu maka setiap pekerjaannya sesuai dengan yang sebenarnya. Dan tidak pernah bingung dalam setiap menghadapi segudang permasalahan. Beda dengan orang bodoh, ia hidup dilam kegelisahan dan kesengsaraan. Bagaimana tidak, apa yang dikerjakannya ia sendiri tidak tahu benar atau salah, bahkan ia menganggap pekerjaan yang salah dianggapnya sudah sempurna. 

        Maka tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, sesuai firman Allah ta’ala: "Katakanlah (wahai Muhammad) tidaklah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. az-Zumar:9)" Maka wajiblah atas setiap mukallaf (baligh dan berakal) untuk mempelajari kadar ilmu agama yang ia butuhkan seperti dasar-dasar aqidah(keyakinan), bersuci, sholat, puasa, zakat, bagi yang wajib mengeluarkannya, haji bagi yang mampu, maksiat-maksiat hati, tangan, mata, dan lain-lain. 

     Dan menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim baik laki-laki dan perempuan dengan tidak membedakan apakah dia itu muda atau tua. Hal ini sesuai dengan sabda rasul: " طلب العم فريضة عل كلي مسلم "(رواه البيهقي) Maknanya: “Menuntut ilmu agama (yang pokok) adalah wajib atas setiap muslim (laki2 dan perempuan) (H.R. al Baihaqi) Maka dari itu dalam menuntut ilmu agama kita harus berhati-hati karena banyak sekarang orang yang berpenampilan seperti syekh atau ustadz dengan segala atributnya, padahal yang ia sampaikan bersebrangan dengan apa yang telah diajarkan oleh rasulullah dan para sahabatnya. 

        Maka dalam memelih seorang guru agama kita haruslah berhati-hati. Didalam islam kita mengenal dengan istilah talaqqi, yaitu belajar dari seorang guru dan gurunya itu punya guru dan gurunya itu lagi punya guru sehingga jika disambung terus maka akan sampailah kepada rasulullah, cara menuntut ilmu seperti inilah yang benar karena guru tersebut mendapatkan ilmu seperti apa yang diajarkan oleh rasulullah dan para sahabatnya yang nasabnya terus bersambung dan seperti inlah ulama ahlussunnah belajar. Mudah-mudahan kilasan keharusan menuntut ilmu ini dapat diambil manfaatnya, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar