Bismillahirrahmaanirrahiim Laa haula walaa quwwata illaa billah
KEHARUSAN MENUNTUT ILMU
Ilmu
hal yang paling urgen dalam kehidupan, karena dengan ilmu orang akan
bahagia. Orang yang berilmu maka setiap pekerjaannya sesuai dengan yang
sebenarnya. Dan tidak pernah bingung dalam setiap menghadapi segudang
permasalahan. Beda dengan orang bodoh, ia hidup dilam kegelisahan dan
kesengsaraan. Bagaimana tidak, apa yang dikerjakannya ia sendiri tidak
tahu benar atau salah, bahkan ia menganggap pekerjaan yang salah
dianggapnya sudah sempurna.
Maka tidaklah sama orang yang berilmu dengan
orang yang tidak berilmu, sesuai firman Allah ta’ala:
"Katakanlah (wahai Muhammad) tidaklah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. az-Zumar:9)"
Maka wajiblah atas setiap mukallaf (baligh dan berakal) untuk
mempelajari kadar ilmu agama yang ia butuhkan seperti dasar-dasar
aqidah(keyakinan), bersuci, sholat, puasa, zakat, bagi yang wajib
mengeluarkannya, haji bagi yang mampu, maksiat-maksiat hati, tangan,
mata, dan lain-lain.
Dan menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim baik laki-laki dan
perempuan dengan tidak membedakan apakah dia itu muda atau tua. Hal ini
sesuai dengan sabda rasul:
" طلب العم فريضة عل كلي مسلم "(رواه البيهقي)
Maknanya: “Menuntut ilmu agama (yang pokok) adalah wajib atas setiap
muslim (laki2 dan perempuan)
(H.R. al Baihaqi)
Maka dari itu dalam menuntut ilmu agama kita harus berhati-hati karena
banyak sekarang orang yang berpenampilan seperti syekh atau ustadz
dengan segala atributnya, padahal yang ia sampaikan bersebrangan dengan
apa yang telah diajarkan oleh rasulullah dan para sahabatnya.
Maka dalam
memelih seorang guru agama kita haruslah berhati-hati.
Didalam islam kita mengenal dengan istilah talaqqi, yaitu belajar dari
seorang guru dan gurunya itu punya guru dan gurunya itu lagi punya guru
sehingga jika disambung terus maka akan sampailah kepada rasulullah,
cara menuntut ilmu seperti inilah yang benar karena guru tersebut
mendapatkan ilmu seperti apa yang diajarkan oleh rasulullah dan para
sahabatnya yang nasabnya terus bersambung dan seperti inlah ulama
ahlussunnah belajar.
Mudah-mudahan kilasan keharusan menuntut ilmu ini dapat diambil
manfaatnya, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar