Bismillahirrahmaanirrahiim Laa haula walaa quwwata illaa billah

Sabtu, 28 Juli 2012

KONSEP PERJUANGAN MT UNTUK MENEMUKAN KEBENARAN

           Akhir-akhir ini banyak kita lihat kelompok-kelompok yang mengajak orang untuk mengamalkan islam dengan sebenar-benarnya, tetapi sayangnya mereka tidak komprehensif (menyeluruh/lengkap)dalam mengambil dalil, cendrung mereka hanya mengambil dalil dari ulama mereka saja atau sebagian-sebagian saja sehingga mereka taklid buta dan membela dengan sungguh-sungguh pendapat dari guru mereka dan cendrung merasa kelompoknya lah yang paling benar. Padahal islam mengajarkan kita untuk selalu meneliti dan menyaring informasi yang pada dasarnya kita belum mengenal orang itu atau kelompok itu, tetapi faktanya berapa banyak anak muda yang diberikan oleh Allah akal yang sehat tetapi tidak digunakan untuk berfikir lebih dalam tentang
ilmu keislaman, yang menyebabkan mereka masuk didalam pemahaman yang salah dalam memahami islam. Mereka hanya berfikir ' oh kelompok ini sesuai dengan akalku ni,,atau orang-orang didalam organisasi ini sesuai dengan pergaulanku ni'' dan karena kekurangan informasi,, lalu dia ikut terbuai dengan pemahaman yang menurut mereka benar padahal salah menurut ilmu islam. 
           Maka kita harus menyaring informasi terlebih dahulu sebelum kita mati-matian membela faham itu, kita harus bertanya kepada orang-orang yang ahlinya serta menanyakan dalilnya, dan kita harus melihat kepada ulama-ulama islam seluruhnya yang tidak ada pertentangan atas fatwa mereka, bukan hanya ulama kelompoknya saja. 
           Maka dari itu ada 3 metode yang dapat di jalani dalam menemukan kebenaran hakiki yang akan mengembalikan islam pada kejayaannya yaitu : 1.Ta'lim 2.Dakwah 3.Harakah
1. Ta'lim
Ta'lim sama dengan ngaji atau belajar. Maka mustahil orang yang ingin menegakkan islam kalau tidak punya ilmu yang cukup. Maka belajar adalah kuncinya. Belajar yang dimaksud adalah belajar tentang islam. Belajar ini kita lakukan dimanapun kita berada,dengan siapapun juga selama sang guru mempunyai sanad yang bersambung sampai ke Rasulullah baik dalam ilmu Aqidah maupun Fiqih, bukan belajar dari buku dan internet tanpa guru. Sesat yang mengatakan harus belajar dikelompok mereka dulu ntar klo dah slesai baru boleh belajar ketempat lain,dan sesat juga yang mengatakan tidak boleh belajar ditempat lain. ketika kita ingin mencari kebenaran yang pada dasarnya pada saat ini samar-samar, apalagi kita belum kenal islam secara mendalam maka kita tidak boleh fanatik dengan tempat kita belajar itu, akan tetapi kita harus menyaringnya dahulu dan mendiskusikannya kepada orang yang lebih tau. Kita harus selalu diskusi untuk membahas persoalan dalam islam, tidak boleh kita merasa paling benar, lantas kita tidak mau diskusi, dengan dalih itu hanya membuat pertengkaran,itu tidak banar justru dengan diskusi apalagi diskusi dengan lain guru itu akan menambah kemantapan kita dalam belajar.  Dan saat sekarang ini banyak kita dengar sedikit-sedikit Quran dan hadits padahal tingkah laku mereka pun sedikit sekali yang mencerminkan Al Quran dan hadits. Dan kalau ditanya kepadanya tentang ilmu quran dan hadits, mereka pun tak banyak tau. Tetapi mereka seolah-olah sudah mengerti akan hal itu, mereka sering berfatwa dengan tuduhan sesat, bid'ah, syirik atau kafir dengan sesama muslim. Mereka ini akan merusak barisan umat islam dari dalam dengan aksi ekstrim mereka dalam mengkafirkan sesama muslim. Sungguh ilmu mereka tidak lebih dari sebatas kerongkongan mereka saja.
 2.Dakwah 
Setelah ta'lim maka kita harus menyebarkan ilmu kita itu kepada semua orang agar orang juga mendapatkan manfaat dari ilmu kita, jadi tidak benar ceritanya jika orang berdakwah tapi tidak belajar ilmu keislaman. Dengan dakwah maka islam akan tersebar, dengan dakwah islam akan dimengerti oleh semua orang. Kita berdakwah menjelaskan bahwa islam itu memang benar-benar rahmatan lil'alamin sebagai jalan hidup untuk menggapai keselamatan di dunia dan di akherat. Dakwah itu bukan mencari ketenaran dan kekuasaan tetapi dakwah itu mencari kemuliaan yang hakiki yaitu kemuliaan dari Allah SWT. Dakwah itu dilakukan dari diri sendiri, terus kerabat yang terdekat baru yang lebih luas, dan yang lebih luas lagi. Jangan kita mengajak orang tapi keluarga kita sendiri ancur, berantakan dan terabaikan, itu sungguh tidaklah benar. Dakwah itu  tidak hanya dengan lisan untuk mengajak orang, tetapi yang lebih utama dengan perbuatan mencontohkan teladan yang baik dan ditutup dakwah kita itu dengan mendoakan orang yang kita dakwahi. 
3.Harakah 
Setelah dakwah, maka tujuan dari dakwah adalah menciptakan harokah. Ini dilakukan untuk mengikat persaudaraan umat islam yang berfungsi sebagai wadah perjuangan menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Diharakah inilah semuanya dipersiapkan dan di rencanakan. Harokah yang benar adalah harokah yang didalamnya berpegang kepada Alquran dan hadits serta ijma' ulama dalam menetapkan hukum dan pergerakannya. Maka Harokah yang tidak mempunyai ulama maka harokah itu batal, harokah yang benar harus punya ulama didalamnya, ulama' yang dimaksud yaitu ulama yang diakui keulamaannya oleh seluruh ulama yang lain, yang ulama itu tidak dipermasalahkan fatwa/pendapatnya, itulah ulama yang benar. Bukan harokah yang benar kalau tidak punya ulama' yang ulama' itu diakui oleh ulama yang lain dan umat islam secara keseluruhan. Ini hanya sekelumit yang saya ketahui dalam mengenali kebenaran dalam dunia islam karena kebenaran pada zaman sekarang ini begitu samar. Telah banyak dirusak oleh orang-orang yang mengutamakan hawa nafsunya sebagai jalan hidupnya, yang cenderung muncul dari orang barat yang sesat saja. Mudah-mudahan ulasan ini dapat menjadi bahan renungan, semoga Allah memberikan hidayahnya kepada kita semua amin.

Wallahu a'lam Bishshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar